Pada bedah buku hari di moderatorin oleh Ahsan yang bertindak juga sebagai Mentri Eksternal BEM KM UGM 2015. Sambutan pertama di berikan oleh Prof. Gunawan Sumodiningrat. Dalam sambutnaya Prof. Gunawan menjelaskan tentang konsep dan pengertian ekonomi secara mendasar. Apa saja hakikat manusia sebagai makhluk hidup untuk hidup itu. Beliau menjelaskankn bahwa tujuan manusia untuk hidup adalah untuk hidup Lalu bagaimana maksud dari hidup untuk hidup itu.
Sebagai warga negara indonesia kita memiliki pandangan hidup yang telah di gagas oleh para The Founding Father kita yaitu Pancasila. Pancasila ini dibentuk sesuai dengan ciri-ciri karakteristik masyarakt bangsa indonesia. Pancasila yang terdiri dari 5 sila memiliki kesesuaian terhadap bangsa kita. Sila pertama ketuahan yang maha esa. Sudah sejatinya bangsa indonesia adalah makhluk yang bertuhan. Masyarakat indonesia wajib memiliki tuhannya masing-masing. Kita dituntut untuk meniru sifat-sifatnya yang tercantum dalam asmaul husna. Intinya masyarakat indonesia adalah masyarakat memiliki dan percaya kepada tuhan. Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Maksudnya adalah untuk mencapai suatu tujuan maka sebagai manusia yang taat kepada tuhan, hendaknya kita harus adil dan beradab dengan bangsa lain. Masyarakat adil itu dapat dicapai dengan memberikan keterbukaan terhadap orang lain. Artinya dapat mengetahui mana yang menjadi hak dan mana yang menjadi kewajiban. Manusia indonesia adalah manusia yang beradab, kita dituntut untuk membangun peradapan bangsa kita agar tidak dijajah oleh bangsa lain. Lalu sila ketiga adalah persatuan indonesia. Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan hendakanya tetap bisa menjadi negara kesatuan. Cara mencapai kesatuan tersebut adalah dengan musyawarah terhadap bangsa atau suku lain. Dengan adanya musyawarah tersebut diharapkan tercapainya mufakat. Sehingga proses pencapaian musyawarah dan mufakat tersebut merupakan gagasan dasar untuk tercapainya persatuan dan kesatuan negara republik indonesia. Keempat adalah kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Dengan kata lain ini adalah bentuk dari kata demokrasi. Apa itu demokrasi, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Segala sesuatu hal harusnya berasal dari rakyat dan diuntukan kepada rakyat. Pemerintah sebagai lembaga yang mewakili rakyat sudah seharusnya untuk membentuk dan menetapkan sasaran kebijakan yang diperuntukan kepada rakyat. Dan terakhir sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Setelah semua aspek sila pertama hingga sila keempat terpenuhi maka tercapailah sila kelima yaitu keadilan sosial. Yaitu dapat digambarkan sebagai suatu cita-cita atau tatanan masyarakat untuk mencapai suatu kesejahteraan bagi rakyat indonesia.
Selanjutnya prof. Gunawan menjelaskan tentang prinsip ekonomi, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang rumah tangga sendiri. Selama ini kita telah lupa bahwa kita hidup ini tentunya ingin mencapai kepuasan. Akan tetapi bagaimana cara untuk mencapai kepuasan tersebut. Maka dari itu kita harus bisa dan mengatur rumah tangga diri kita sendiri. Kepuasan dapat dapat dicapai dengan cara berkonsumsi. Konsumsi dapat dicapai dengan berproduksi. Berproduksi dapat dicapai dengan cara bekerja. Bekerja menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang kita gunakan digunakan untuk konsumsi. Begitu seterusnya siklus hidup yang di gamabrkan oleh Prof. Gunawan. Akan tetapi kebanyakan orang mengikuti aluran pola hidup kegiatan ekonomi tersebut, sehingga mereka lupa bahwa harus ada sisa dari pendapatan tersebut yang disimpan atau tabung. Dari tabungan itu nantinya dapat digunakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dimasa yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpukan konsep dasar manusia untuk hidup adalah KERJA – UNTUNG – NABUNG. Konsep ini sangat sederhana dan diharapkan seluruh masyarakat terutama masyarakat desa dapat memahami konsep ini.
Kemudian Prof. Gunawan juga menejelaskan tentang ini dari buku MENUJU EKONOMI BERDIKARI. Pertama tentnag konsep ekonomi berdikari. Ekonomi berdikari adalah ekonomi berdiri atas kaki sendiri, yaitu kembali ke jati diri sendiri, memenuhi kebutuhan hidup sendiri, dimulai dari ekonomi : pribadi-keluarga-komunitas-wilayah-nasional-mikro-makro-global. Kedua memajukan ekonomi rakyat, yaitu dengan memperkuat pondasi atau fundamental ekonomi masyarakat desa. Caranya dengan pembangunan DOU rakyat dengan KUT, konsep ekonomi paras yang di peruntukan rakyat dengan pemahaman nilai pancasila yang juga terdapat dalam empat konsensus kebangsaan. Ketiga adalah dengan melakukan pemberdayaan UMKM. Keempat adalah dengan pemahaman konsep OVOP-OPOP-OVOC yaitu pembangunan manusia, keluarga-komunitas-wilayah-badan hukum, pembangunan manusia-usaha-lembaga. Kelima adalah dengan perna BEM UGM, yaitu dengan menyadarkan kembali hakikat pembangunan, hakikat berbangsa dan bernegara, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah, menyiapkan, memberidaya, melindungi, mengalokasi-distribusi dan stabilisasi. Dan terakhir adalah dengan melihat contoh sukses yaitu dengan satu financial product, perinsip ekonomi pancasila yaitu satu visi, misi enam prinsip dan aksi lima langkash.
Pemateri selanjutnya disampaikan oleh pak Wisnu Setiadi Nugroho, M.Sc. dalam presentasinya beliau menjelaskan secara lebih teknis tentnag konsep pemberdayaan masyarakat desa. Diawali dengan konsep pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat dibagi menjadi 2 yaitu pembangunan yang bertumpu pada masyarakat dan pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat. Inti dari kedua konsep ini adalah tentang pemberdayaan, yaitu memampukan dan memandirikan masyarakat. lalu tahapan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat adalah melakukan pemibinaan, pelembagaan dan pembudayaan dan perluasan jangkauan. Selanjutnya pak wisnu juga menceritakan pengalaman Dashboard Ekonomika Kerakyatan dalam pengembangan kapasitas dan pemberdayaan masyaraakt desa. Dalam hal ini desa yang menjadi binaan DEK adalah desa ponggok yang berada di kabupaten klaten. Desa ini memiliki sumber daya alam yang sangat potensial yaitu mata air atau orang setempat sering menyebutnya dengan nama Umbul. Melihat hal tersebut tim DEK mencoba mengidentifikasi masalah ekonomi yang ada didesa tersebut. Yang pertama belum optimalnya pengelolaan potensi ekonomi di Desa Ponggok, kedua belum optimalnya peran RW dalam pengelolaan dana pembangunan masyarakat dan terakhir belum optimalnnya pengelolaan keuangan rumah tangga. Kemudian langkah-langkah yang dilakukan adalah pendataan penduduk, pelatihan peningkatan peran RW dalam pengelolaan dana pembangunan masyarakat dan pelatihan pengelolaan keuangan Rumah Tangga. terakhir beliau menjelaskan posisi dan kegiatan DEK. Dalam hal ini DEK memiliki posisi sebagai aliansi strategis, Tot kader pendamping masyarakat dan monitoring dan evaluasi terhadap desa.
Terakhir, dengan adanya konsep pemberdayaan Desa diharapkan peran BEM KM dan Dashboard Ekonomika Kerakyatan dapat bekerja sama sebagai penghubungn antara masyarakat desa dengan akademisi, dapat memberikan semangat dan motivasi untuk dapat menggerakkan dan memprovokasi masyarakat desa agar mereka dapat bergerak secara mandiri dan membangun perekonomian desa.