[:IN]
Hanseo University telah melaksanakan program pengabdian masyarakat selama sebelas tahun sejak tahun 2006 di desa Puton, Jetis, Bantul. Selama kurun waktu tersebut, Desa Puton yang hancur oleh bencana gempa bumi telah menjadi desa wisata yang mensejahterakan warganya. Menurut tim dari Hanseo University, program pengabdian masyarakat ini akan dievaluasi keberlanjutannya mengingat kondisi yang sudah ada. Di samping itu, sebelas tahun merupakan waktu yang sangat lama untuk sebuah program pengabdian masyarakat. Untuk itu, sedang dirumuskan apakah pengabdian masyarakat oleh Hanseo University mendatang akan tetap dilaksanakan di Desa Puton atau pindah ke lokasi lain.
Prof. Gunawan Sumodiningrat selaku PIC Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM mengusulkan untuk mencukupkan program pengabdian masyarakat di Desa Puton. Masih banyak desa di wilayah lain yang membutuhkan program serupa. Selain itu, pengabdian masyarakat yang terlampau lama akan menimbulkan ketergantungan masyarakat terhadap Hanseo University. Peran inti dari pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat adalah motivasi, pelatihan, dan pemantauan. Lebih dari itu, masyarakat cenderung bergantung pada program pemberdayaan masyarakat yang mana menyalahi prinsip pemberdayaan masyarakat yang mendorong kemandirian masyarakat.
Perpindahan lokasi pengabdian masyarakat bukan sekedar menghentikan program, namun diharapkan dapat memotivasi Desa Puton untuk berkembang menjadi lebih baik secara mandiri. Bagi desa lain yang akan menjadi sasaran pengabdian masyarakat, Desa Puton dapat dijadikan success story pembangunan desa. Pada gilirannya, akan terjadi kompetisi yang baik antar desa dalam menerima program pengabdian masyarakat.
Selain program pengabdian masyarakat, Prof Jang Won Kweon dari Hanseo University menjelaskan bahwa Hanseo University fokus pada pembangunan bidang kedirgantaraan. Hanseo University memiliki landasan pacu beserta 47 pesawat termasuk Boeing 737. Korean air dan Asiana mempercayakan pelatihan pilot mereka kepada Hanseo University. Mempertimbangkan hal ini, Hanseo University berminat untuk mengembangkan bandar udara di Indonesia bersama-sama universitas di Indonesia.Sebagaimana diketahui bersama bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang terbatas dalam hal akses transportasi. Pembangunan bandara di daerah-daerah terpencil diharapkan mampu mendorong pembangunan perekonomian. Maka dari itu, program pembangunan bandara nantinya akan didukung dengan program pemberdayaan masyarakat. Masyarakat nantinya telah siap menyambut kegiatan-kegiatan ekonomi produktif ketika bandara sudah jadi.
Dari audiensi ini, Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM dan tim dari Hanseo University sepakat untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan memajukan kesejahteraan. Program ini nantinya berupa replikasi Saemaul Undong di desa-desa di Indonesia dan Pembangunan bandara. Program akan dilaksanakan secara terkordinasi antara pihak Korea dan Indonesia, termasuk pihak akademisi, pemerintah, dan komunitas. Selanjutnya, akan dikomunikasikan lebih lanjut antara Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM dan Hanseo University mengenai konsep program dan teknisnya. Diharapkan satu tahun ke depan kegiatan ini dapat terlaksana.
[:]