[:IN]
DEK FEB kembali menyelanggarakan Seminar Bulanan di bulan Juni pada hari Kamis 9 Juni 2016 yang bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan dengan format Focus Group Discussion (FGD) yang berjudul Sistem Informasi Desa (SID) memajukan ekonomi rakyat. Pembicara dalam FGD kali ini adalah Bapak Arifin selaku kepala Desa Nglegi Kecamatan Patuk Kabupaten Gunung Kidul serta Bapak Suroyo selaku pendamping IT di desa Nglegi.
Awal mula perintisan SID di desa Nglegi ini diawali oleh keprihatinan Bapak Arifin sewaktu menjabat sebagai Kepala Desa Nglegi pada tahun 2009 silam. Disana dijumpai banyak kasus ketidakkuratan pendataan warga dan aset-aset desa sehingga kebijakan untuk mensejahterakan desa menjadi terhambat. Salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah kasus Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sering salah sasaran akibat data dari pusat yang tidak akurat. Untuk itu Bapak Arifin berpikir bahwa perlu adanya sebuah sistem informasi yang dapat diatur dan direncanakan oleh Aparatur Desa sendiri karena mereka yang paling mengetahui tentang kondisi desanya dibandingkan dengan pemerintah .
Bapak Arifin kemudian berkolaborasi dengan Combine sebuah LSM yang bergerak di bidang pengembangan Sistem Informasi untuk mengembangkan Sistem Informasi sendiri. Dengan bantuan Bapak Suroyo sebagai tenaga ahli IT desa, mereka merintis SID dengan modal awal Rp. 10 juta untuk membangun tower serta tambahan 4 pc dan 1 laptop. Perlahan-lahan tapi pasti Desa Nglegi mulai merasakan dampak positif dari kehadiran teknologi ini. Pendataan menjadi lebih akurat dan sistematis. Selain itu mengurus surat-surat untuk warga juga jadi lebih cepat dan tidak berbelit-belit. Manfaat yang lebih besar adalah implementasi kebijakan untuk mengurangi Angka Kemiskinan Partisipatif menjadi lebih lancar dan tepat sasaran karena data terus diupdate.
Pada sesi tanya Jawab dengan para pendamping dan perangkat Desa se-DIY, mayoritas mereka menanyakan bagaimana cara mengembangkan SID di desa yang relatif tertinggal? Karena kapasitas SDM yang ada belum cukup memadai. Bapak Arifin menjawab bahwa beliau siap turun tangan untuk mendampingi pembelajaran dan pendampingan di Desa-Desa tetangga se- DIY.Harapannya desa menjadi lebih mandiri dalam merencanakan dan menentukan masa depan yang lebih baik karena mereka lebih mengetahui pasti dibandingkan menunggu keputusan pemerintah.
[:]