Pada hari Minggu yang cerah tanggal 22 November 2015, DEK beserta rombongan mahasiswa Ilmu Ekonomi kelas Ekonomika Pembangunan I menggadakan kuliah lapangan ke desa ponggok dan desa sidowayah Kecamatan Polanharjo Kab Klaten. Rombongan berangkat dari kampus FEB UGM dengan menggunakan bus carteran pada pukul 09.00 WIB.Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas kepada para mahasiswa menggenai implementasi langsung ekonomi pembangunan yang bersumber dari oleh dan untuk rakyat.
Pukul 10.00 WIb rombongan tiba di desa Pongok dan disambut oleh bapak Lilik selaku pendamping desa. Sesampainya disana rombongan pun diajak untuk mengunjungi umbul manten yang merupakan umbul (mata air) milik desa Sidowayah yang bertetangga dengan P Ponggok. Sehabis bersenang-senang di umbul manten rombongan langsung menuju balai desa pongok untuk beraudiensi dengan kepala desa.
Diskusi panel dibuka oleh Supiandi SE selaku Chief Strategist Officer (CSO) DEK FEB UGM. Supiandi memaparkan tinjauan akademis mengenai pentingnya pemberdayaan ekonomi di sektor riil. Dialog dilanjutkan dengan pemaparan dari bapak Junaedi SH selaku Kepala Desa Pongok. Junaedi menuturkan bahwa dahulu pendapatan desa ponggok hanya 14 juta per tahun bahkan untuk keperluan kantor saja masih harus “tombok”. Namun, setelah menyadari adanya potensi yang bisa digarap dari mata air yang ada di sana dan dikelola dengan profesional Ponggok kini mempunyai pendapatan Rp. 4 miliar per tahun!. Bahkan kini desa Ponggok mampu menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan secara terjangkau bahkan cuma-cuma kepada warganya. Setelah itu,dialog diisi oleh bapak Hapsoro selaku kepala desa Sidowayah yang bertetangga dengan Ponggok. Berbeda dengan Ponggok yang menitikberatkan pada wisata umbul, Sidowayah lebih fokus pada corporate farming. Sejauh ini hasilnya belum maksimal, namun bapak Hapsoro terus berupaya dengan gigih agar para warga di desanya dapat memanfaatkan keberadaan air yang melimpah di desanya untuk memajukan sektor pertanian.
Menjelang sore tepatnya pukul 15.30 WIB rombongan DEK dan mahasiswa FEB berpamitan untuk kembali ke Yogyakarta. Diharapkan kuliah lapangan seperti ini dapat menginspirasi dan memotivasi adik-adik mahasiswa untuk berkarya dan membangun ekonomi kerkayatan paling tidak di daerah asalnya masing-masing sekaligus secara bersama-sama mengentaskan rakyat kecil untuk bangkit dari jeratan kemiskinan.