Seminar ekonomi kerakyatan pada bulan september ini membahas bagaimana perwujudan revolusi mental bagi segenap warga negara indonesia dalam menghadapi ikapitalisme global dan kemudian dari implementasi nilai-nilai revolusi mental tadi dapat mewujudkan ekonomi yang berdikari. Acara dimulai pada pukul 13.30 di Auditorium Djarum Pertamina Tower FEB UGM.
Pembahasan mengenai revolusi mental dibahas oleh pakar politik Bambang Wiwoho. Wiwoho menyatakan bahwa inti dari Revolusi mental adalah B-S-M (bersih Sederhana dan Mengabdi). Revolusi mental harus menjadi sebuah kewajiban bagi segenap rakyat Indonesia dan harus dimunculkan dari diri sendiri bukan menunggu janji dari pemerintah
Untuk materi ekonomi berdikari, dibahas oleh bapak Tjuk K Sukiadi. tjuk mengungkapkan bahwa ekonomi berdikari dapat terwujud apabila ada kesadaran untuk saling percaya dan bergotong royong disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dan kedisiplinan.Beliau mencotohkan bagaimana keberhasilannya sebagai komisaris pada sebuah BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Syariah di Surabaya
Setalah pemateri usai menyampaikan narasinya, seminar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kesimpulan oleh moderator seminar Prof. Gunawan Sumodiningrat. Tak lupa pula hidangan ala rakyat seperti pisang, umbi rebus, kacang rebus dan salak pondoh menjadi hidanga utama dalam seminar tersebut.