Prof Gunawan Sumodiningrat selaku Dewan Pembina DEK FEB UGM mendapatkan undangan dari Rumah Suluh penerbit buku yang mempunyai aktivitas pendampingan masyarakat untuk diskusi kritis terkait buku beliau yang baru saja diterbitkan yaitu “Menuju Ekonomi Berdikari”. Dalam pendahuluannya, beliau mengungkapkan bahwa makna dasar dari pemberdayaan yaitu memberi daya agar mampu bertahan dan menghidupi. Terkait dengan realita di Kulonprogo yang masyarakatnya banyak mengandalkan dari UMKM, daya saing UMKM ini perlu ditingkatkan untuk dapat bersaing dalam era globalisasi. Menurut data dari Jamkrindo, (2011) Jumlah entitas UMKM di Indonesia berjumlah sebanyak kurang lebih 50697655 serta memiliki kontribusi terhadap GDP sebesar 32,05%. Saat ini masalah yang dihadapi UMKM adalah antara lain:
- Belum memiliki Standardisasi Mutu dan Produk dan Pelayanan
- Teknologi tak kompetitif
- Rendahnya akses informasi
- Akses pada Lembaga Keuangan
Karena itulah Solusi untuk meningkatkan daya saing ada pada konsep OVOP-OPOP-OVOC. Konsep tersebut dibagi menjadi dua implementasi yaitu secara internal dan eksternal. Secara Internal yaitu dengan penjiwaan Way of Life mengenai pelatihan, pendampingan, perlindungan dan pembukaan akses. Secara Eksternal yaitu dengan membuka pola kemitraan dan kerjasama. Sebelum dapat mengamalkan konsep OVOP-OPOP-OVOC perlu adanya terlebih dahulu penyadaran hakikat hidup yaitu untuk Kerja-Untung –Tabung. Dalam penutup diskusi dan bedah buku tersebut, Prof Gunawan mengungkapkan bahwa untuk menghidupkan UMKM diperlukan kader pendamping yang paham ekonomi rakyat.