Pusat Kajian Ekonomi Rakyat (PKEK) FEB UGM secara resmi dibentuk pada tanggal 20 Februari 2013 melalui SK Dekan FEB UGM dengan nama Dashboard Ekonomika Kerakyatan (DEK) sebagai tindak lanjut dari Workshop Pemimpin Masa Depan Yang Visioner: Membangun Kader Pemimpin Berjiwa Entrepreneur dan Wawasan Kebangsaan, yang pada 12 Desember 2012 yang diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, disaksikan oleh Rektor UGM Prof.Pratikno, Jenderal (Purn.) Luhut Pandjaitan, Anggota Majelis Wali Amanah UGM, dan Dekan FEB UGM di auditorium MM UGM Yogyakarta.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat masih belum dinikmati seluruh rakyatnya. Perekonomian Indonesia tumbuh pada kisaran 6 persen dalam tiga tahun terakhir dengan angka kemiskinan juga terus menurun (Pada tahun 2010, kemiskinan sebesar 13,3 persen menjadi 12,5 persen dan 11,7 persen pada tahun 2011 dan 2012 berturut-turut) sayangnya diikuti dengan kenaikan koefisien gini dalam tiga tahun ini. Koefisien gini Indonesia naik dari tahun 2010 sebesar 0,37 menjadi 0,38 pada tahun 2011 dan 0,41 pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini lebih banyak dinikmati oleh golongan berpendapatan tinggi daripada golongan berpendapatan rendah.
Perekonomian Indonesia selama ini masih terpusat di titik pertumbuhan saja seperti Pulau Jawa atau pada wilayah yang lebih kecil di kota. Lebih dari 60 persen PDB Indonesia di sumbangkan oleh Pulau Jawa, sedangkan sisanya yang sekitar 30 persen terbagi di luar Pulau Jawa. Padahal wilayah Pulau jawa hanya lah sekitar 5 persen dari luas NKRI. Lebih jauh lagi, jumlah kabupaten mencapai 81% dan kota hanya 19%. Sementara kalau ditilik dari komposisi wilayah perdesaan dan perkotaan perbandingannya adalah 89% : 11%, namun dari sisi proporsi kegiatan ekonominya (data tahun 2009) adalah 57% di kabupaten dan 43% di kota, hampir sama.
Menurut data BPS, pada tahun 2007 tingkat kemiskinan di desa mencapai 20,4% sedangkan di kota sebesar 12,5%. Pada tahun 2012, kemiskinan di desa dan di kota sama-sama menurun tapi kemiskinan di desa tetap lebih tinggi daripada di kota 14,7% dibandingkan 8,6%.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas desa di Indonesia sangat rendah karena kegiatan perekonomian nasional masih bertumpu dan terpusat di perkotaan. Desa belum dikelola secara serius. Oleh karenanya upaya membangun perdesaan secara lebih serius merupakan langkah yang sangat strategis.
165 adalah landasan yang dipakai oleh Dashboard Ekonomika Kerakyatan, prinsip ini terilham oleh tanggal lahirnya Pancasila yaitu 1 Juni 1945. Melalui visi, prinsip dan langkah yang disebut dengan NKRI-165, maka diharapkan teori dan konsep pembangunan yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.